Rokok Harus Mahal Demi Indonesia Sehat

Pencantuman gambar mengerikan pada kemasan rokok tidak terlalu efektif dalam menekan jumlah perokok
Menurut Mayoclinic salah satu penyebab seseorang dapat terkena asma adalah terpapar asap rokok, baik itu sebagai perokok aktif ataupun perokok pasif, kondisi demikian menyebabkan kemungkinan seseorang menderita asma meningkat. Saat berada dilingkungan rumah tentu kondisi tanpa asap rokok ini dapat dikontrol dengan melarang saudara dan tamu yang berkunjung untuk tidak merokok didalam rumah dan menjelaskan bahwa ada anggota keluarga yang mengidap asma, tapi berbeda bila berada di ruang umum.
Larangan merokok ditempat umum jarang dipatuhi sedangkan Sebagian besar perokok tidak menyadari bahwa ada orang disekitar mereka ada yang menderita asma, jadi seorang penderita asma harus mengingatkan perokok tersebut untuk mencari tempat khusus merokok ditempat umum. Namun sayangnya tidak semua perokok mengerti keadaan ini bahkan sebagian perokok sulit diberi pemahaman mengenai efek asap rokok bagi penderita asma.
Menurut Mentri kesehatan lebih dari sepertiga atau 36.3 persen penduduk Indonesia adalah perokok, bahkan 20 persennya adalah remaja usia 13-15 tahun, itulah sebabnya saat berada dimall mall kita sering menemukan sebagian besar pengguna ruang bebas merokok adalah remaja.

Mengapa remaja ini bisa menikmati rokok dengan bebas padahal dibeberapa negara maju memberikan batas minimal untuk merokok? New York menerapkan batas minimum merokok dari umur 18 menjadi 21 tahun sejak tahun 2013 meski mendapatkan beberapa kritik yang cemas mereka akan mencarinya dipasar gelap.
Di Korea batasan usia adalah 20 tahun, bila ingin membeli Rokok maka pembeli wajib menunjukkan ID card yang menunjukkan bahwa pembeli sudah cukup umur, saat berada di negara para idol ini jangan coba coba merokok ditempat umum karena dendanya sebesar 8 juta Won atau 40 juta rupiah.
Di Indonesia sendiri regulasi tembakau belum dapat mengendalikan konsumsi rokok dimasyarakat, dengan harganya yang terjangkau membuatnya mudah dibeli oleh para remaja, hal ini menyebabkan menjadikan Indonesia menjadi negara dengan peringkat ketiga perokok terbesar di dunia setelah China dan India sungguh bukan prestasi yang bisa dibanggakan.
Oleh sebab itu rokok sudah seharusnya menjadi barang mahal dinegara kita, menaikkan harga rokok bisa menekan jumlah perokok dari kalangan miskin dan remaja. Belajar dari negara tetangga yang berhasil menekan jumlah perokok dengan cara yang mereka menaikkan harga rokok dan membuat regulasi yang ketat.
Menaikkan harga dapat mencegah perokok dari kalangan miskin membeli rokok karena mereka akan berfikir ulang untuk membelnya, alih alih membeli rokok mereka akan memilih untuk memenuhi kebutuhan pokok keluarganya. Saat ini harga rokok berada dikisaran 11 ribu hingga 20 ribu rupiah sangat murah bila dibandingkan dengan Singapura yang memberi harga 90 ribu hingga 100 ribu rupiah. Bayangkan bila rokok dilabel dengan harga 90 ribu rupiah, selain orang miskin perokok usia remaja tentu tidak sanggup membelinya.
Menaikkan harga rokok adalah salah satu cara paling efektif dalam menekan angka perokok seperti yang telah dilakukan negara Thailand, Menurut Tribunnews sejak menaikkan cukai rokok, Thailand berhasil menurunkan prevalensi merokok hingga 11 persen. Maka dari itu #RokokHarusMahal setidaknya #Rokok50Ribu adalah harga minimal untuk setiap rokok.
Dengan berkurangnya jumlah perokok, maka tingkat kesehatan penduduk Indonesia akan naik karena salah satu penyebab penyakit tidak menular disebabkan rokok akan berangsur menurun.
Sebagian besar faktor resiko penyakit menular salah satunya berasal dari kebiasaaan merokok, karena sebatang rokok mengandung lebih dari 4000 zat kimia, 60 diantaranya bersifat karsinogenik atau menyebabkan kanker, selain itu perokok juga memiliki resiko mengidap penyakit paru obstruktif (PPOK), stroke, jantung koroner dan Asma.
Sebagai ibu dengan anak yang mengidap Asma saya tentu sangat berharap Indonesia menjadi negara yang ramah bagi mengidap asma, kami ingin bepergian dengan nyaman dan aman tanpa gangguan asap rokok, tanpa harus mengingatkan perokok yang nekat merokok di tempat umum.
Kami akan sangat mendukung pemerintah menerapkan regulasi yang tegas dan mengikat untuk menaikkan harga rokok dan batas umur bagi perokok untuk Indonesia sehat dan hebat tanpa. Kami ibu Indonesia siap mendukung  Program Radio Ruang Publik KBR untuk mensosialisasikan wacana #RokokHarusMahal.

Wonoayu, 18 Mei 2018
MamaPi

Comments