Fever Diary aka Catatan Demam




Hampir setiap kali si Pipi demam emaknya suka heboh sendiri, meski sudah banyak belajar tentang demam. Tetap saja suka deg deg ser ketika mendapati suhu tubuhnya berada diatas normal. Jadi suhu badan dianggap tidak normal bisa berada diatas 37.5 derajat celcius atau berada dibawah 36.5 derajat celcius. Kalau diatas normal artinya demam, tapi bila dibawah normal dianggap hiportemia. Untuk hipotermia itu apa dan bahayanya apa, nanti ya belajarnya belum sampai situ.

Kehebohan emak saat Pipi sakit itu parno, jadi over thinking, takut kenapa kenapa. Alhamdulillah sih belum (jangan sampai) biasanya cuma demam saja tanpa ada gejala penyakit berat. Yakinnya dimana bukan penyakit berat? Ya dari pola demam. Setiap penyakit memiliki pola demam yang berbeda, demam dengue demam manteng tinggi, tipoid demam bertingkat, bahkan pada campak dan roseola diagnosa ditentukan pada kapan muncul ruam, apakah saat demam tinggi terjadi atau saat demam mulai turun. 

Nah untuk mengetahui pola demam, tentu harus punya catatan demam. Catatan demam ini biasa disebut “Fever Diary”. Bagaimana cara membuat fever diary ini? Lakukan pengukuran suhu tubuh secara berkala dan catat. Perhatikan pula intervensi pemberian penurun panas. Ketika suhu tubuh kembali normal saat meminum penurun panas, perhatikan pula apakah suhu naik lagi setelah efek penurun panas hilang. Karena penghitungan start demam harus dimulai dari nol lagi bila suhu tubuh sempat turun, dengan catatan tanpa ada intervensi penurun panas.

Dengan mengetahui pola demam, orang tua tidak perlu panik ketika anak demam karena cemas apakah ini demam dengue atau yang lain. Setelah mengetahui pola demam dan gejala penyerta demam, orang tua cukup melakukan observasi dirumah dan memastikan anak tidak dalam kondisi gawat darurat.

Tentu saja bila orang tua kuatir atau tidak percaya diri dan perlu penguatan bisa konsultasi dengan dokter secara langsung. Agar dapat berdiskusi dengan dokter, saat konsultasi alangkah baiknya bila orang tua sebelumnya sudah memiliki bekal yang cukup mengenai kondisi anak, daftar kemungkinan diagnosa sehingga proses treatment bisa maksimal. 

Kini saat semua informasi dapat diperoleh dengan mudah, orang tua dapat menjadi pemberi pertolongan pertama apabila anak sakit, lakukan observasi, pelajari gejala dengan mempelajarinya melalui symptom checker yang banyak disediakan di website - website kedokteran terpercaya, lakukan home treatment sesuai guideline dan apabila perlu penguatan bisa konsultasi langsung dengan dokter. 

Nah saat berkonsultasi dengan dokter inilah, fever diary akan sangat berguna bagi dokter untuk menegakan diagnosa. Fever diary ini yang akhirnya bisa meredakan kehebohan emak saat si Pipi demam.


Wonoayu, 6 Oktober 2017
Ditulis ulang dari status FB



Tulisan ini dibuat dalam rangka mengikuti program On Day On Post yang diadakan oleh Bloger Muslimah Indonesia 

Comments